Kamis, 19 Agustus 2010

Izin Operasional SPBU Tanjung Indah Ditangguhkan

LUBULINGGAU- Pengajuan izin operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Kelurahan Tanjung Indah Kecamatan Lubuklinggau Barat I, terpaksa ditangguhkan oleh PT.Pertamina Palembang.

Penangguhan tersebut bukan karena SPBU yang masih dalam tahab finishing tersebut tidak layak atau tidak standar, melainkan karena izin yang diajukan oleh pihak pengelola SPBU meminta rekomendasi kepada Pertamina untuk beroperasi sembari menyelesaikan tahapan finishing .

Karena hal itu dianggap berbahaya, baik bagi SPBU sendiri maupun masyarakat. Izin akan diberikan apabila pengerjaan sarana prasara SPBU selesai.
Demikian dikatakan Kepala Pertamina Lubuklinggau Wahid Hasyim Rabu (18/8) lalu, kepada Musirawas Ekspres.

Menurut Wahid satu pekan lalu pihak PT. Pertamina Palembang meninjau lokasi SPBU yang berada di sisi jalan poros Garuda Hitam Kelurahan Tanjung Indah itu untuk menindak lanjuti pengajuan izin operasional pemilik SPBU.

Namun setelah tim turun kelapangan ternyata pengerjaan sarana penunjang SPBU seperti pompa, dan sarana lainya tengah berada dalam proses finishing (penyelesaian tahap akhir-red) sehingga pengajuan izin tersebut hingga kini masih di tangguhkan.

Dikatakan Wahid, penangguhan izin operasional tersebut demi keamanan distribusi BBM ke SPBU itu.
“Kalau operasional sambil bekerja dikawatirkan dapat berbahaya,”ujarnya.

Sementara itu terkait dengan ditutupnya SPBU Taba Jemekeh, Wahid mengatakan hal tersebut merupakan wewenang Pertamina Palembang. Sebab Pertamina Lubuklingau hanya sebatas depot perpanjangan tangan yang mememiliki fungsi pemenuhan BBM di daerah, sedangkan masalah kebijakan itu wewenang ada di Pertamina propinsi.

Namun demikian berdasarkan informasi yang didapat dilapangan SPBU Taba Jemekeh saat ini tengah mengalami persoalan intern antara pemilik lahan dan pemilik SPBU, disatu sisi pemilik lahan tidak mau menjual tanahnya begitu juga pemilik SPBU tidak berkenan menjual usahanya kepada pemilik lahan yang sebenarnya masih satu keluarga itu.

Sehingga pihak pertamina memastikan SPBU tersebut sulit untuk kembali beroprasi sebelum permasalahan intern keluarga tersebut tuntas. (ME06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar